Saturday, July 26, 2008

IMPIAN ATAUKAH ........... ??

Sering ku terpaku memandang lukisan seorang pria paro baya yg mengenakan pakaian kebesaran putih-putih yg tergantung di dinding ruangan itu,yah pakaian yg menunjukkan kegagahan,kewibawaan,kearifan yg diharapkan bisa membawa kesejahteraan kepada masyarakat yg dipimpin nya, Entah peri impian yg memberikan harapan ataukah setan khayalan yg merasuki alam pikiran saat ku menatap lukisan itu...potret dalam lukisan itu secara tiba-tiba tersenyum memandangku, wajah dalam bingkai emas itu berubah menjadi familiar dan sangat kukenal..alisnya..hidungnya..matanya..yah kesemua wajah itu mengingatkanku akan wajah muda yang sedang bisu dan terpana menatap penuh arti lukisan itu..hatiku tersentak..darahku berdesir..apakah ini suatu pertanda??ataukah hanya rayuan setan yang ingin manusia muda ini menjadi sombong dan lalai akan tugas dan kewajibannya sebagai Abdi Masyarakat??
Lamunanku pun buyar,untunglah alam bawah sadarku tidak sampai jauh menghujam kalbuku..tidak sekali ini saja tapi sudah berkali-kali saat ku duduk menatap bingkai lukisan itu..seakan menemukan potret diri terpampang gagah dalam bingkai emas penuh kemuliaan itu..
Pikiranku pun kembali melayang,menjelajahi kejadian beberapa tahun silam saat kelas 1 SMP..suatu ketika wajah muda itu berontak dan protes kepada gurunya,sampai akhirnya dengan angkuh menanyakan kebijakan pahlawan tanpa tanda jasa itu,yang selalu menyuruh wajah muda itu untuk menyelesaikan..yah menyelesaikan apapun yang menyangkut pelajaran dan sekolah,wajah muda itu protes,dia merasa tidak adil,merasa dirugikan,mempertanyakan kenapa selalu dia..selalu dia..
tetapi jawaban seorang guru itu akhirnya membuat dia terdiam,membuat dia berpikir..
Kenapa saya selalu menyuruh kamu??dengan nada tinggi dia berkata,KARENA SAYA PERCAYA KAMU MAMPU,KARENA SAYA MELIHAT ADA SESUATU YANG LAIN DIWAJAHMU,KARENA SAYA PERCAYA TUGAS ITU AKAN SELESAI....
Pikiranku kembali meloncat keperistiwa setahun kemudian,"hey adi ntar sore hadir ya dalam rapat OSIS"..tanpa kusangka dan kuduga kata2 itu meluncur dari mulut mungil bu guru pembina OSIS,dengan malas aku hanya menjawab "baik bu",tapi hati ini menentang bagaimana mungkin seorang siswa biasa ikut dalam rapat, karena yang di undang adalah pengurus kelas, dan aku bukanlah pengurus kelas,walaupun aku yakin aku ngga masuk pengurus karena adanya unsur SARA yang masih lekat di tanah tercinta tempat ku dilahirkan ini.
Keengganan ini bukanlah karena rasa malas tetapi karena aku masih punya nurani, masih punya rasa malu untuk hadir..
jam menunjukkan pukul 15.15 WIB dan aku baru berangkat melangkahkan kaki keluar pintu rumah,yah aku memang sengaja untuk datang terlambat,tak perduli mendapatkan marah dan hukuman dari guru."ya ini dia orangnya udah datang dan kita sepakat dia menjadi calon ketua" kata2 itulah yang menyambut kedatanganku yang terlambat ini bukannya bentakan atau cacian..resmilah nama ini masuk dalam daftar 4 calon ketua dan apa yang tidak diharapkan pun akhirnya datang..nama ini unggul mutlak terhadap ke-3 pesaingnya..
Beberapa saat kemudian kepala ini kembali melayang saat-saat kelulusan SMU,hati ingin sekali melanjutkan pendidikan kesekolah kedinasan yang ada di kota Bandung, tapi diri ini sadar bahwa dia hanyalah rakyat jelata yang datang dari keluarga sederhana dari sepasang guru SD,tapi takdir memang berkata lain, dulu membayangkannya pun tdk berani tapi telah mendapatkan diri ini telah berbaris bersama ribuan orang lainnya dari seluruh pelosok nusantara untuk menggantungkan harapan menggapai mimpi di lembah Manglayang..

tapi beberapa saat kemudian wajah ini hanya bisa tersenyum dan tidak lupa memanjatkan doa..kalau memang sudah takdir dan jalan hidup maka semua impian itu mungkin akan tercapai dengan usaha dan doa..