Thursday, November 27, 2008

MIMPI SEMPURNA

Tak terhitung berapa malam kupandang luasnya cakrawala...tapi keindahannya tetap sama..

Tersingkap seraut wajah penuh pesona... Terbayang-bayang dalam setiap hembusan...

Malam ini rembulan kembali menggodaku...

Menertawakanku yang dirundung rindu..

....

Meski harus menunggu lebih lama..untuk satu bahagia aku rela..

Karena Setiap kata yang terucap dari bibirmu...laksana syair lagu cinta...

Penuh kerinduan dan kehangatan...

Andai saja hatimu belum bertuan...

Kuingin merengkuh bahagia bersamamu...

Sering Mimpi yang sempurna tentang dirimu..

Bersamaku menari dipelataran surga..

Ingin kutetap terlelap...karena dalam terjaga ku tahu semua itu akan sirna...

Monday, November 10, 2008

LIBUR

LIBURAN TIGA HARI HANYA TIDUR-TIDURAN AJA DIKAMAR...
KENAPA BERAPA HARI INI JADI BOSAN DAN MALAS TERUS...
MUNGKIN KELAMAAN SENDIRI KALI YA HEHE..
JADI NGGA ADA YANG MERHATIIN DAN BIKIN SEMANGAT..

Saturday, November 8, 2008

AKU LELAH

Cinta...?!?! apakah cinta itu??....siapakah dia??....
Konon katanya cinta bisa bikin orang buta...cinta bisa bikin orang lupa sehingga berani melawan orang tuanya...
Sampai-sampai orang rela melakukan bunuh diri demi cinta...
Sebegitu besar kah kekuatan cinta?...
Disisi lain konon katanya cinta sangat lah indah...cinta yang datang seakan-akan membawa aroma surga...cinta seakan-akan membuat kita bisa terbang kelangit ketujuh...
Hal-hal seperti itulah yang merasuki alam pikiranku...keinginan dan impian untuk terbang kelangit ketujuh dengan cinta sangatlah besar terpatri dalam jiwaku...segala cara dan upaya akan kulakukan untuk menemukan apa yang yang namanya cinta...
Setiap detik dalam hidupku...setiap hembusan nafasku akan kudedikasikan untuk menemukan cinta...aku akan berlari dan terus berlari...aku tak akan menyerah untuk cinta yang telah ditakdirkan padaku...
Memang aku bukan lah majnun yang cinta nya kepada layla begitu besar sehingga tidak akan ada yang bisa mencapai taraf cinta majnun...aku juga bukanlah romeo yang rela mati demi cintanya kepada juliet...tapi setidak-tidaknya aku ingin merasakan apa yang mereka rasakan...aku ingin merasakan aroma surga yang dihembuskan oleh cinta...aku ingin merasakan sesuatu yang mendorong kita untuk berkorban karena cinta...

Tapi semua itu mungkin hanya lah impian belaka...hanyalah angan-angan sipungguk yang merindukan bulan...cinta yang datang padaku hanyalah bayangan...semakin kukejar dan kugapai mereka tiada...cinta yang datang hanyalah fatamorgana oase kepalsuan...
Hari-hari telah kulalui hanya untuk cinta...tidak perduli berapa banyak yang tersakiti hanya karena cinta...tidak perduli berapa duri yang menancap dalam pelarian panjangku...
hari ini aku merasakan kelelahan yang amat dahsyat...kaki ku tak sanggup lagi untuk berlari...hembusan nafasku berontak karena dipergunakan pada hal yang kelihatan nya sia-sia..
aku lelah...yah aku sudah lelah...tangan-tangan itu begitu kuat menyekap cintaku...sehingga yang muncul adalah kegelapan...terkurung bertemankan sepi...
cinta seakan sudah tidak murni lagi...cinta itu seakan bertopengkan materi...sehingga aku tak mampu untuk mengenali...seberapa kuat aku mencari pasti lah berakhir mimpi...
aku lelah...maaf kan lah nurani karena aku tak mampu menemui...
sekarang ku hanya ingin menyepi dalam dekapan cintaku...hanya berharap takdir yang menemukan cintaku...

Tuesday, November 4, 2008

SEBUAH TANYA

“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”

(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”

(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”

(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)

“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”

(PUISI SOE HOK GIE)