Wednesday, October 29, 2008

DI ANTARA MISTERI CINTA

Beberapa hari yang lalu aku mendapatkan sms dari seseorang yang yang tidak kuduga, isinya begini “assalamualaikum wr.wb. hai, p’kbr? Maaf, klo ganggu..aq cma mo jujur..pas dngar kbr kmu kul lg, aq kaget…Rsnya ad yg hilang drku, aq merasa ditinggalkan, aq g ngerti knp merasa bgtu. Tdx aq g peduli…tp klamaan hal ini trs ganggu pikiranku. Teserah apa pendapatmu…aq katakan ne krn aq ingin perasaanku lega dan pikiranku tenang…”
Sempat kaget baca isi smsnya, kaget karena ngga menduga soalnya kami baru ketemu sekali pada saat dewasa, dan lagi dalam sms berikutnya dia mengatakan sudah jatuh cinta saat pertama kali bertemu..

Semua ini tidak dapat disalahkan dan bisa kumaklumi, cinta memang suatu misteri yang kita ngga tau kapan dia datang dan menghilang, cinta merupakan suatu anugrah terbesar dan terindah yang datang untuk manusia. Aku sendiri termasuk seseorang yang mengagungkan cinta dan selalu berharap untuk mendapatkan cinta sejati, cinta yang kita tidak tau mengapa kita mencintai, rasa yang memberikan sensasi tersendiri yang dengan keindahannya tidak akan lekang walau seribu tahun lamanya..
Tapi jujur dalam hal ini aku merasa bingung..bingung bagaimana menjawab semua ini, aku ngga mau menyakiti orang lagi, sudah cukup dengan orang-orang yang sekarang menganggap diriku public enemy number one karena kasus yang sama, mengharapkan dia untuk mengerti juga bukan lagi menjadi harapan karena pengalaman yang terjadi dalam beberapa peritiwa selama ini..

Tapi disisi lain aku juga sedang merasakan hal yang sama, merasakan bagaimana hancurnya saat cinta tak berbalas..merasakan bagaimana rasanya menunggu sesuatu yang tak pasti..merasakan bagaimana beratnya untuk menemukan cinta sejati...merasakan bagaimana tersiksanya karena rasa sayang yang mungkin tak berbalas
Hidup ini memang aneh, terkadang saat cinta datang menawarkan kasih sayangnya tapi kita acuh tak acuh, tapi saat kita menemukan cinta dan menawarkan kasih sayang yang didapat hanyalah impian belaka...

Monday, October 27, 2008

BERBAGI CERITA DI STPDN

Pada suatu malam yang sepi, masing-masing praja di barak sumbar atas(nama asrama) sibuk dengan kegiatannya masing-masing, seperti biasa para penjual makanan yang kami sebut "aa" bergerilya menawarkan jualannya. bergerilya karena para penghuni asrama dilarang untuk membeli makanan sembarangan seperti membeli kepada "aa" penjual makanan yang katanya diragukan kesehatan dan kebersihannya.

Surahman Akbar praja dari Polmas Sulbar yang sedang lelah karena kegiatan merasa lapar dan berusaha membeli nasi goreng pada "aa". tidak berapa lama kemudian sebungkus nasi goreng sudah dia dapatkan dan bergegas menuju ruang belajar untuk menyantap makanannya. Lampu ruang belajar pun dia matikan agar tidak ketahuan pejabat asrama yang mengawasi kegiatan para praja,(pejabat asrama ada dua orang yang kita sebut lurah dan seklur).

baru beberapa butir nasi yang masuk kedalam rongga mulutnya tiba-tiba ada suara dari belakang "ada yang jual nasi goreng ya??", dan maman dengan sedikit kesal dan tanpa menoleh kebelakang serta masih asyik dengan nasi gorengnya menjawab "ah kau ini mengganggu saja, itu ada dibawah cepat sana kobeli (dengan logat sulsel yang kental)". dan dengan tenang nya kembali suara dibelakang berkata "daripada makan ditempat gelap-gelap begini mending makannya dikamar saya aja di petak C"

mendengar suara itu muka maman berubah menjadi pucat dan pelan-pelan menoleh kebelakang, rupanya suara tersebut adalah suara kak riza Sugara seklur barak Sumbar Atas, dan selanjutnya maman menghabiskan nasi gorengnya ditemani ceramah umum dari kak Riza di Petak C (tempat tidur pejabat)...

Sunday, October 26, 2008

mahasiswa baru


sekarang ahirnya jadi mahasiswa baru lagi...
doain ya agar lancar dan sukses trus tetap bertahan ditengah kerasnya ibukota..

HANYA SATU NAMA

Dari lubuk hatiku yang terdalam…kuberharap cinta ini…

Bukan cinta sesaat…bukan wujud dari sebentuk permainan ataupun niat jahat…

Ketulusan hatiku…serta kejujuran diri …

adalah modal awal dimana ku menyerahkan sepenuhnya untuk satu cintaku…

Hanya satu nama yang bertahta dihatiku…hanya kamu jiwa ragaku…

Ku takkan berhenti atau mulai letih untuk selalu sayang dan mencintai...

Seiring dengan waktu ku berjanji akan selalu setia dan berpegang pada satu cinta...

Liku dan rintangan yang kuhadapi...akan memperkuat diri untuk lebih mencintai...

Maka ijinkanlah cintamu hadir...karna cintaku tulus dan murni...

Terbius laskar pelangi

Kehadiran novel laskar pelangi sungguh-sungguh mengguncang dunia sastra indonesia, lebih-lebih penulis novel bukanlah orang dari kalangan sastra. Gaya penulisannya sangat indah dan mudah dipahami, dan sekarang laskar pelangi sudah menjadi fenomena tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Fenomena novel laskar pelangi berdampak sangat besar dalam kehidupan masyarakat indonesia, banyak orang-orang menyadari bahwa hidupnya selama ini tidak berarti dan menjadi sadar akan makna kehidupan setelah membaca novel laskar pelangi. Meledaknya novel laskar pelangi sangat mengundang minat pelaku perfilman indonesia untuk mengangkat novel menjadi film layar lebar. Dan hal ini mendapat sambutan yang sangat besar dari masyarakat indonesia. Saya sendiri sangat mengharapkan novel tetralogi laskar pelangi semuanya difilmkan karena novelnya sangatlah luar biasa. Tapi disatu sisi juga ada kekakhawatiran diangkatnya laskar pelangi akan bernasib sama dengan novel Ayat-ayat cinta yang meledak hanya karena masyarakat penasaran karena kesuksesan novelnya yang sempat menggemparkan Indonesia. Waktu yang saya tunggu pun akhirnya datang, film laskar pelangi akhirnya hadir dilayar lebar indonesia, saya pun dengan rela pergi kebanjarmasin hanya untuk menonton film laskar pelangi, padahal jarak kota saya kebanjarmasin adalah 10 jam perjalanan. Tapi apa yang saya lakukan tidaklah sia-sia karena saya merasa puas dengan film laskar pelangi, substansi isi novel tidak banyak berubah dan adegan-adegan sangatlah natural serta dibumbui tingkah-tingkah kocak para pemainnya, apalagi dengan keputusan menghadirkan tokoh tambahan yang diperankan aktor komedi tora sudiro sangatlah pas sehingga menghadirkan suasana berbeda, belum lagi lagu-lagu yang ditambahkan semakin menjadikan film laskar pelangi komplet dan sangat bagus dan layak tonton. Rasa haru, gembira, tertawa,menangis bercampur menjadi satu saat menonton laskar pelangi dan tidak ada rasa malu untuk itu.
Saya sendiri sangatlah mengagumi novel laskar pelangi dan filmnya sehingga tidak bosan untuk berulang-ulang masuk bioskop hanya untuk menonton laskar pelangi, terhitung saya sudah 4 kali bolak-balik gedung bioskop hanya untuk laskar pelangi. Walaupun menurut saya masih terdapat hal yang mengganjal karena 10 tokoh utama laskar pelangi tidak semua dijelaskan secara mendetail,minimal dihadirkan profil mereka pada awal-awal film.

Tidak kurang sampai presiden SBY pun menyempatkan untuk menonton, tapi sungguh disayangkan Keputusan presiden SBY untuk pergi menonton film laskar pelangi juga menimbulkan pro kontra yang hanya ditimbulkan lawan-lawan politik. Hadirnya presiden SBY janganlah kita kait-kaitkan dengan masalah politis karena bisa mencemarkan mahakarya besar anak bangsa, jangan sampai karya yang murni dan natural ini menjadi objek politik yang penuh dengan intrik dan kepentingan. Malah menurut saya kalau sampai presiden SBY tidak menyempatkan untuk nonton maka beliau tidak peka dengan prestasi anak bangsa yang sangat mengagumkan ini. Salah satu bentuk apresiasi karya anak bangsa dengan meluangkan waktu untuk menonton adalah keputusan yang sangat tepat.

Salah satu keinginan sang penulis novel laskar pelangi adalah film laskar pelangi rutin diputar di telivisi indonesia setiap tanggal 02 mei saat perayaan hari pendidikan nasional sangat lah pantas dan masuk akal dan perlu mendapat dukungan dari pemerintah dan semua pihak yang berkompeten, dan mudahan dengan berjalan nya waktu cita-cita mulia andrea hirata tersebut bisa terwujud secepatnya, karena tetralogi laskar pelangi telah membuat sekian orang mengabdikan diri pada profesi tertentu tanpa pamrih mendadak mendapat energi baru, pemuda yang selalu resah tiba-tiba mendapat kekuatan batin untuk bangit dan tidak cengeng, pasangan muda jadi punya bahasa untuk mengungkapkan cinta, orangtua punya cara menuturi anak-anaknya, dan para Kepala Daerah baik gubernur, bupati, walikota jadi punya inovasi baru untuk memompa stamina warga yang lesu.

Friday, October 24, 2008

MASIH PANTAS KAH NEGARA KESATUAN DIPERTAHANKAN??

Sistem negara yang dianut oleh Negara Indonesia adalah negara kesatuan, negara yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan agama, negara yang sangat beragam tapi disatukan oleh satu kalimat BHINEKA TUNGGAL IKA (berbeda-beda tetapi tetap satu jua)...masyarakat dari sabang sampai merauke disatukan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tapi saya sendiri sempat terlintas pertanyaan masih pantas kah negara Republik untuk dipertahankan?? karena pada kenyataanya masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari momok yang namanya kemiskinan, masyarakat masih banyak yang menderita padahal Sumber Daya Alam Indonesia sangatlah melimpah, tetapi kekayaan Indonesia ini hanyalah dinikmati segelintir orang, artinya yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin menderita(dalam hal ini negara kita sudah menyerupai sistem kapitalis) ambil contoh dengan kenaikan harga BBM, masyarakat kecil yang banyak merasakan dampaknya sedangkan kaum berduit tidak terlalu berpengaruh terhadap kehidupannya atau malah semakin kaya dengan adanya kebijakan tersebut.

hasil yang melimpah di berbagai daerah Indonesia tidak dapat dinikmati langsung oleh masyarakat setempat, sungguh ironis daerah yang kaya akan sumber daya alam tetapi masyarakatnya masih terbelakang dan pembangunan nya berjalan dengan sangat lambat.
sehingga wajar di beberapa daerah terjadi pergolakan seiring dengan makin meningkatnya pola pikir masyarakat setempat. Hal ini sangat disadari oleh pemerintah Pusat maka hadirlah yang namanya otonomi daerah, kebijakan yang diharapkan dapat meredam gejolak didaerah. dengan otonomi daerah maka daerah bisa mengelola kebijakan sendiri, mengatur rumah tangga dan mengelola hasil daerah sendiri. Sungguh konsep yang sangat brilian. tapi pada kenyataannya fakta tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Saya pernah membaca suatu artikel yang didasarkan pada penelitian ilmiah bahwa pada kenyataan nya Daerah-daerah hanya menikmati sekitar 10% dari hasil daerahnya, dan Hampir 90% hasil nya dinikmati oleh pusat. ini menandakan bahwa otonomi dilaksanakan tidak secara utuh dan masih banyak penyimpangan-penyimpangan. Hal ini kembali menimbulkan pertanyaan dibenak saya apakah sistem kesatuan hanya merupakan kedok oknum pemerintah pusat untuk mempertahan kan kepentingan mereka?? untuk memepertahan kan status Quo?? karena kenyataan dilapangan masyarakat daerah tetap tidak bisa menikmati hasil alam nya sendiri, malah didaerah saya terjadi hal yang sangat menggelikan, masyarakat menebang kayu yang hanya beberapa kubik ditahan walaupun untuk kepentingan bersama, tetapi perusahaan-perusahaan kayu bisa sampai jutaan kubik membawa hasil hutan keluar daerah, sehingga sekarang daerah penghasil kayu tetapi harga kayu didaerah itu lebih mahal daripada daerah lain karena masyarakat tidak berani untuk memproduksi kayu sendiri sehingga terjadi kelangkaan.(lucu kan disekeliling ratusan juta pohon siap tebang tapi daerah itu terjadi kelangkaan kayu produksi??).

Saya pernah menanyakan kepada dosen yang juga guru besar masih pantas kah Negara Kesatuan tetap dipertahankan terkait masalah diatas?? sang Profesor menjawab bahwa "negara kesatuan masih perlu dipertahankan untuk meghindarkan gejolak dan perebutan kekuasaan, karena fakta sejarah pada zaman kerajaan terjadi hal yang demikian??
yang diharapkan adalah perubahan dipemerintah pusat agar bekerja sesuai konsep dan tidak ada oknum-oknum yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi dan golongan"..
Nah sekarang muncul pertanyaan saya atas jawaban sang Profesor, apakah semudah itu oknum pemerintah pusat diberangus??akan kah dengan keadaan sekarang sama saja dengan penjajahan terselubung dengan mengatas namakan kesatuan oleh pemerintah Pusat kepada pemerintah daerah?? dan juga memang kita tidak bisa mengabaikan faktor sejarah tetapi bukankah keadaan sekarang sudah berbeda dengan masa lalu??bukan kah pola pikir masyarakat sekarang berbeda dengan jaman kerajaan??..Tapi kata beliau lagi kalau anda tidak puas maka itu akan bagus sehingga akan lebih menggali dan mempelajari apa yang sebenarnya terjadi.
memang karakter kita agak apriori terhadap hal baru, seakan-akan hal yang ada sekarang sangatlah sakral dan tidak bisa diubah, padahal kita ambil contoh Undang-Undang Dasar 1945 dalam proses amandemen mengalami berbagai macam tahap dan tantangan, padahal kalau kita berpikir secara logika bahwa undang-undang tidak terkecuali UUD'45 mestinya akan berubah sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang ada.